Perjuangan Seorang Ibu Pada Tahap Persalinan Melahirkan

. Thursday, February 20, 2014

Kehadiran seorang anak selain menjadi pelengkap kebahagiaan bagi sebuah perkawinan, juga sebagai bukti bahwa kedua pasangan dalam keadaan sehat atau tidak mandul. Bagi seorang ibu, menanti proses kelahiran seorang anak menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu sekaligus juga sangat mendebarkan. Sebuah perjuangan yang melelahkan, dimana membutuhkan energi extra sembari mengharapkan kemudahan dari Allah SWT.

Menjelang bulan dan hari yang dinantikan atau pasca persalinan, seringkali membuat seorang ibu menjadi stress, ketakutan hingga berakibat tensi darah mulai naik. Padahal, mental dan kesehatan ibu diharuskan siap dan fit, sebab proses melahirkan seorang anak manusia, menjadi pertarungan antara hidup dan mati. Bayangkan saja, jika kita mengalami kesulitan buang air besar, sakitnya tidak karuan, apalagi yang dikeluarkan tubuh manusia yang masih berupa orok. Akan tetapi, kita tidak pernah mendengar cerita tentang bagaimana sakitnya proses persalinan, semua ibu yang pernah melahirkan tidak bisa menjawab secara detail apa dan bagaimana rasa yang dirasakan, yang mereka tahu hanyalah rasa sakit tidak karuan. Inilah rahasia Allah yang tidak bisa kita sentuh oleh akal pikiran manusia

Tahap - tahap Persalinan yang disari dari http:bidanku.com

Pembukaan
Persalinan ditandai dengan lendir bercampur darah, serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Dan tahap ini sering disebut bukaan 1cm, seiring berjalan waktu 12 - 14jam, mulut rahim mengalami kontraksi untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Namun, menghadapi proses kontraksi dan bukaan 1 - 10, seorang ibu harus menahan sakit yang tidak bisa diungkapkan. Perut, pinggang dan pantat seakan dibolak-balik menahan sakit.  Itu sebabnya, mengapa banyak para ibu mengalami trauma dan demam panggung menghadapi persalinan.

Ketika tahap Bukaan mencapai sempurna - 10cm, dimana ditandai satu telapak tangan sudah mampu masuk dilubang rahim, kontraksi yang terjadi semakin sering dan semakin berat. Seakan-akan bayi dalam rahim mendorong-dorong untuk keluar, di-iringi dengan rasa mulas yang sangat hebat, seperti ingin buang air besar, tidak bisa ditahan dengan apapun juga, sakit yang sangat dan sangat luar biasa

Tahap Pengeluaran Bayi
Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Pada tahap ini, ibu tidak diperbolehkan tertidur, sebab biasanya ketika bayi akan keluar, seorang ibu seperti menahan kantuk yang luar biasa. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala bayi hingga leher, lalu seorang ibu diminta kembali mengedan, untuk mengeluarkan bagian punggung / bahu diikuti oleh seluruh badan janin. Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi

Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim.  Setelah itu barulah dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi dilakukan.

Lalu bagaimana perasaan seorang ibu setelah selesai menjalani proses melahirkan? Tidak ada hal yang menggembirakan bagi seorang ibu, melihat anaknya keluar dengan selamat, sedangkan rasa sakit hebat sesaat yang dilahirkan, seperti terlepas dari tekanan yang maha berat, dan tidak bisa diungkapkan dengan rasa dan kata-kata. Betapa tangguhnya ibu melawan sakit dan akan bertambah sakit lagi jika anak yang sudah dilahirkan dan dibesarkan dengan susah payah, menjadi anak durhaka, melawan orang tua dan melakukan kenakalan hingga membuat ibunya terus menangis.

Sebelum engkau dikandung, Ibu menginginkan engkau ada. Sebelum engkau dilahirkan, Ibu telah mengasihimu. Sebelum engkau keluar dari kandungan, Ibu pun rela mati untukmu. Inilah keajaiban kasih sayang Ibu. Siapakah yang mencintaiku dan akan mencintaiku selamanya dengan cinta yang tak mungkin lenyap oleh kesulitan, penderitaan dan kejahatan yang kuperbuat? Orang itu adalah kau, Ibuku. 


0 comments: