TOMCAT bisa dikendalikan dan dibasmi dengan CENDAWAN ANTAGONIS

. Thursday, October 24, 2013

Tomcat Adalah jenis serangga paederus fusciceps

Panjang plus min 1 – 35 mm(1,5 inch), bentuk kepala bulat berwarna hitam, bagian dada berwarna orange, sayap kebiru biruan, berkaki 6, bersungut 2, bagian sayapnya tidak menutupi seluruh abdomen(bagian punggung). Pemakan telur serangga pemakan daun. Bisa memproduksi toxin paederin, jika mengenai kulit akan terjadi iritasi. Tertarik pada cahaya lampu, akan mendekati lampu jika malam.

Serangga ini mempunyai habitat di persawahan, tanaman sayur, ladang jagung, hutan ataupun taman kota, dll. Serangga ini akan meningkat jumlahnya jika predatornya(musuh alaminya habis) atau rantai makanannya putus. Serangga jenis ini adalah teman petani, karena membantu petani mengatasi hama wereng(tomcat predator/musuh alami wereng).

Akhir akhir ini tomcat naik daun, setiap hari ramai diberitakan di harian cetak atau elektronik karena menjadi wabah dibeberapa daerah di Indonesia. Tomcat menjadi dominasi karena rantai makanannya terputus. Tomcat akan mengeluarkan toxin paederin jika dalam keadaan bahaya(mempertahankan diri), jika toxin paederin tersebut mengenahi kulit, akan terjadi iritasi, kulit melepuh, perih, gatal, dll.

Mengatasi toxin tomcat pada kulit:
1. Dicuci bersih dengan sabun dan air bersih
2. Dioles daun lantoro yg dipilis dahulu
3. Diolesi dengan lidah buaya
4. Jika berlanjut pergi ke puskesmas atau dokter terdekat

Pengendalian Tomcat
1. Memberi predator tomcat(musuh alami tomcat)
2. Aplikasi dengan pestisida
3. Aplikasi dengan pestisida nabati
4. Aplikasi dengan cendawan antagonis

Pengendalian tomcat dengan cendawan antagonis
1. Aplikasi dengan Beauveria bassiana sp
2. Aplikasi dengan Metahrizium sp
3. Aplikasi Verticylium sp
4. dst

Definisi cendawan antagonis:
 Cendawan yang bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit pada serangga hama tertentu.
Contohnya : Beauveria bassiana sp, Metahrizium sp dan Verticilium sp
 Cendawan ini bersifat patogen / parasit pada serangga dan juga menghasilkan toxin ( racun ) yang dapat mempercepat kematian serangga.
 Serangga akan mati setelah ± 48 jam setelah aplikasi.
 Serangga akan mati seperti mummi dan tubuhnya ditumbuhi oleh cendawan berwarna putih.


APLIKASI
 Cendawan adalah mahluk rendah, maksudnya mudah mati jika ada perubahan temperature/suhu, suka suhu lembab sehingga aplikasi harus dilakukan pada sore hari untuk menghindari sinar matahari langsung ( sinar ultra violet ) yang dapat menyebabkan kematian spora.

 Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum aplikasi adalah :
 Kita harus mengetahui populasi OPT sebelum aplikasi
 Tangki semprot yang digunakan harus bersih dari bekas pestisida kimia gunakan tangki khusus untuk aplikasi agens hayati.
 Air yang digunakan tidak tercemar pestisida kimia
 Cuaca juga harus kita perhatian, karena apabila terjadi hujan setelah aplikasi maka aplikasi harus di ulang lagi.
 Satu minggu setelah aplikasi, populasi OPT pada daerah yang di aplikasi diamati lagi. Apabila populasi masih tinggi maka alikasi harus dilakukan lagi .

0 comments: